Sebelum ditemukan cone, es krim dinikmati dengan gelas kecil atau dibungkus dengan kertas yang disebut “hokey pokey”. Pembeli akan menghabiskan es krim dalam gelas, kemudian mengembalikan gelas tadi ke penjual. Gelas ini kemudian dipakai lagi untuk pembeli berikut. Gampang ditebak, cara ini menimbulkan masalah sanitasi yang serius. Sialnya, seringkali si penjaja es krim tak punya cukup waktu untuk mencuci gelas bekas pakai tadi akibat antrean pembeli, khususnya di musim panas.
Es krim cone juga dikenal sebagai “toot” yang berasal dari kata Italia “tutti” atau “semua.” Artinya, penikmat es krim dipaksa menghabiskan “semuanya,” es krim plus cone-nya. Es krim cone juga disebut dengan ”wafers,” ”oublies,” ”plaisirs,” ”gaufres,” ”cialde,” ”cornets,” dan ”cornucopias.”
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar